Quote:
JAKARTA – Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 2013 belum beranjak. Hasil pengukuran Transparency International (TI) mengungkapkan bahwa dari rentang 0-100, IPK Indonesia masih hanya 32. Skor tersebut sama dengan perolehan pada 2012. Semakin tinggi skor IPK sebuah negara, semakin bersih tingkat korupsi di negara tersebut. ”
Kalau stagnannya di angka 50 mungkin masih bagus, tapi ini stagnannya di angka rendah,”ujar Sekjen TI Indonesia Dadang Tri sasongko saat meluncurkan IPK yang disusun lem baganya di kantor TII Jakarta kemarin (3/12).
IPK merupakan indeks gabungan yang mengukur korupsi secara global, melibatkan 177 negara. Indeks gabungan tersebut berasal dari 13 data korupsi yang dihasilkan berbagai lembaga independen. Sumber datanya semisal Bertelsmann Foundation Transformation Index 2014, Economist Intelligence Unit Country Risk Rating, Transparency International Bribe Payers Survey, dan lainnya.
”Dengan skor itu, kita sama dengan Mesir, dan sedikit lebih baik dari Timor Leste yang mendapat skor 30,” papar Dadang. Di kawasan ASEAN, selain Timor Leste, posisi Indonesia juga lebih baik dari Kamboja (20), Myanmar (21), Laos (26), dan Vietnam (31).
Namun harus rela jauh tertinggal dibanding Singapura (86), Brunei (60), dan Malaysia (50) Indonesia hanya sedikit di bawah Filipina dan Thailand yang masing-masing mendapat skor 36 dan 35. Secara global, Indonesia masuk dalam 70 persen negarane gara yang memiliki skor IPK di bawah 50. Sedang di tingkat regional Asia Pasifik, Indonesia masuk dalam 63 persen negaranegara yang memiliki skor IPK di bawah 50.
Negara dengan peringkat IPK teratas adalah Denmark (91), New Zealand (91), Finlandia (89), dan Swedia (89). Selanjutnya menyusul Norwegia yang me miliki skor sama dengan Singapura, yaitu 86. Dadang merekomendasikan ke depan Indonesia perlu melakukan penguatan sistem integritas nasional untuk memperbaiki skor IPK di masa depan. Penguatan tersebut, kata dia, harus dilakukan terhadap institusi strategis di bidang hukum, politik, dan bisnis. (dyn/dim)
http://www.indopos.co.id/2013/12/ind...ih-rendah.html
Jangan kecewa sodara sodara.
Negara kite tercinte ini masih jauh dari perebutan gelar juara korupsi sejagat.
Koruptor kita harus kita support supaya mereka lebih giat, lebih semangat, lebih mahir berkorupsi.