Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/256960

Kamis, 31/10/2013

JAKARTA, (PRLM).- Pemilihan Presiden 2014 diperkirakan masih dikuasai oleh tokoh yang berasal dari politikus senior, alias kaum kolot. Tongkat estafet kepemimpinan baru akan diserahkan kepada generasi muda pada 2019.

"2014 belum banyak perubahan terjadi. 2014 masih membutuhkan tokoh senior yang arif. Baru pada 2019 generasi muda dipersilakan ambil alih," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok, dalam diskusi bertema, "Saatnya Regenerasi Kepemimpinan Bangsa," di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (31/10/2013).

Turut hadir sebagai pembicara, Wakil Ketua DPR RI, Taufik Kurniawan, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tandjung, serta Politikus Senior PDI-P, Sabam Sirait.

Saat ini, kata Mubarok, Indonesia masih dalam masa transisi bernegara, pascarezim Soeharto yang lama berkuasa. Sementara dalam proses transisi memerlukan "soft power" untuk menangani proses perubahan berdemokrasi. Untuk menguasai transisi itu, ia menganggap Indonesia memerlukan tokoh yang matang pengalaman.

"Mungkin baru di 2019 kaum muda bisa memimpin, saat masyarakat sudah lebih dewasa, saat tokoh ambisius dari kaum tua sudah banyak belajar. Karena sebenarnya semakin ambisius, semakin tidak akan terpilih," ujarnya.

Mubarok menambahkan, pemimpin bisa dilahirkan oleh sistem, namun, bisa juga terlahir sendiri. Dalam masa transisi saat ini, sistem yang ada masih menghambat regenerasi.

"Kelemahannya pada sistem. Pada masa Soeharto yang kelamaan, kita jadi kehilangan atau sulit mencari pemimpin yang tepat," ujarnya.


Yg kolot takut korupsinya ketahuan kali klo yg muda mimpin... kali itu juga

cendolin ane gan