Javanews.co, Bandung – Aksi puluhan massa Gerakan Masyarakat Djalanan (GMD) tak berhenti hanya di Gedung DPRD saja. Massa yang didominasi oleh Ibu-ibu dan anak-anak kemudian mendatangi kantor Wali Kota Bandung yang letaknya tak jauh dari Gedung DPRD.

Tak lama setelah berorasi, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang sedang melakukkan rapat bersama kepala dinas datang menemui para pengunjuk rasa.

” Saya sedih kalau liat anak-anak jalanna ini ngamen malem-malam. Dari hasil analisa gepeng di Kota Bandung itu ada dua pertama dari kebutuhan dan ada dibisniskan,” tuturnya.

” Ibu-ibu ingin mendapatkan penghasilan dengan bekerja ga ?” Tanya Ridwan Kamil.

Pengunjuk rasa sontak menjawab ‘mau”
RK kemudian bercerita bahwa Bandung sedang membutuhkan banyak orang untuk membereskan bandung. Emil sapaan akrab Ridwan Kamil kemudian menawarkan pekerjaan kepada pengunjuk rasa sebagai petugas kebersihan.

” Saya tawarkan pekerjaan untuk bebersih Bandung. Saya gaji per hari.
Nanti akan ditempatkan di beberapa titik. Bekerja dari jam sekian hingga jam sekian.Dengan cara-cara itu bisa mendapatkan penghasilan,” ucapnya.

Perwakilan pengunjuk rasa kemudian membalas pernyataan RK dengan menyatakan gaji yang diterima gepeng, nantinya harus memiliki kesesuaian dengan kebutuhan para gepeng.

” Bukan kami sepakat, berapa kesesuaian berapa gaji mereka untuk bekerja,”ujar Priston, koordinator aksi
sambil menunjuk salah seorang ibu-ibu untu menceritakan berapa kebutuhan nya per hari.
” Keluarga saya mengeluarkan 100 ribu/hari untu kebutuhan sehari hari, makan, ongkos anak sekolah. Ya kalo sebulan mah Rp 3- 4 juta ” ujar salah seorang pengunjuk rasa, Wati.

Tak pelak perdebatan antara RK dan para gepeng sempat terjadi.
” Kalau cukup tidak cukup itu relarif. Tidak ada kehormatan yang lebh baik dengan bekerja,” ujar RK menimpali.

” Kita harus coba dulu. Kebutuhan ini itu, saya minta data yang valid. Karena uang yang dipakai oleh ibu, ibu adalah pajak dari warga Bandung.
Untuk kebutuhan spesifik. Minat dan bakatnya. Butuh waktu, butuh proses,” tandasnya.

SUMBER