Jakarta - Mayoritas saham BlackBerry ditawar oleh konsorsium yang dipimpin Fairfax Financial Holding Limited. Sahamnya perusahaan asal Kanada ini dihargai USD 9 alias Rp 90.000 per lembar.

Sahamnya ini terbilang jauh lebih murah ketimbang dua kompetitornya di jagad ponsel pintar, contohnya Apple dan Samsung. Saham Apple kemarin ditutup di USD 490,64 (Rp 4,9 juta) per lembar, sedangkan Samsung di 1,373 juta won (Rp 14,7 juta) per lembar.

Saham BlackBerry memang sudah cukup lama masuk dalam tren melemah, yaitu sudah hampir dua tahun lamanya. Sahamnya sempat naik di awal tahun ini setelah merilis ponsel seri Z10 namun hingga medio 2013 terus mengalami koreksi.

Seperti dikutip dari CNBC, Senin (24/9/2013), pihak pembeli saham BlackBerry menyiapkan dana sebanyak USD 4,7 miliar. Karena berubah kepemilikan saham mayoritas, maka Fairfax harus menggelar penawaran tender (tender offers) untuk saham-saham yang beredar di publik.

Fairfax sendiri berniat menarik BlackBerry dari lantai bursa dengan memborong semua saham publik tersebut di harga yang sama, yaitu Rp 90.000 per lembar. Dengan demikian, BlackBerry akan menjadi perusahaan tertutup yang sahamnya tak lagi beredar di pasar.

Fairfax Financial merupakan perusahaan yang dipimpin oleh Prem Watsa. Dia sebelumnya pernah memiliki saham di BlackBerry sebesar 10%, sampai kemudian Watsa mengundurkan diri tak lama setelah BlackBerry diumumkan untuk dijual.

Pekan lalu, BlackBerry berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 40% dari total tenaga kerja yang ada. Efisiensi ini diharapkan bisa menekan kerugian BlackBerry sebesar Rp 10 triliun di akhir triwulan I-2013 kemarin.

Sumber:


Wah..... nasib BB sepertinya tidak lalam lagi.....
Smoga BBM utk android tidak terbengkalai/terlantar (ga jadi di rilis).....