Tentunya kita semua tidak asing lagi dengan sumpit, alat makan yang konon sudah digunakan oleh masyarakat di Asia timur sejak 5000 tahun silam. Disini saya tidak akan membahas secara khusus mengenai sejarah sumpit, namun saya akan melihat sumpit dari sisi yang berbeda.
Spoiler for sumpit:
Ada yang bilang keharmonisan rumah tangga dibangun dari meja makan, dimana pada saat kita makan bersama dengan keluarga akan terjalin keakraban dan kehangatan keluarga. Di budaya Tiongkok ada suatu kebiasaan ketika sedang makan bersama di satu meja, saling mengambilkan lauk dengan sumpit dianggap sebagai bentuk penghormatan dan sopan santun. Dari situ saya mengambil kesimpulan, bahwa ternyata makna sumpit bukan hanya sekedar alat makan saja, namun menggambarkan suatu bentuk perhatian dan kasih sayang.
Lantas apa hubungan sumpit dengan keharmonisan rumah tangga khususnya dalam hubungan suami dan istri? mari kita bahas satu persatu
1.
Spoiler for Sumpit harus sepasang.:
Agar bisa mengambil makanan dengan sumpit tentunya anda membutuhkan sepasang sumpit. Bayangkan jika anda hanya memiliki sebatang sumpit saja, tentunya akan sulit mengambil makanan, kecuali anda memiliki latihan khusus ala sirkus atau sulap ala Dedy Corbuzer, mungkin anda bisa..namun tentunya kemampuan "khusus" seperti itu sangat langka. Ini bisa dianalogikan bahwa manusia ditakdirkan untuk hidup berpasangan. Tuhan menciptakan pria dan wanita untuk hidup bersama dan saling mendukung satu sama lain. Jika hidup sendiri, sama seperti analoginya jika sumpit cuma sebelah saja, akan sulit mengambil makanan, dalam kehidupan akan seret rejekinya. Ingat, bahwa rejeki bukan hanya dalam hal materi saja..kebahagiaan dan anak juga adalah rejeki. Memutuskan untuk single seumur hidup? Think about that again...yakinlah bahwa ada soulmate anda di luar sana yang sedang menunggu pertemuan dengan anda.
2.
Spoiler for Sumpit harus sama panjang :
Sebelum anda menggunakan sumpit untuk makan, hal pertama yang lazim anda lakukan adalah memastikan sumpit tersebut sama panjang. Tentunya akan sangat sulit dan menyiksa diri jika menggunakan sumpit yang ujungnya tidak sama rata, dimana mengambil makanan jadinya akan sangat sulit. Demikianlah pula hidup suami istri dalam membangun satu mahligai rumah tangga, suami dan istri harus berdiri SEJAJAR, tentunya dalam porsi dan perannya masing-masing. Apabila satu pihak berusaha berdiri lebih tinggi atau lebih rendah dari yang lain, maka akan terjadi ketimpangan dan kesulitan akan tercipta dalam rumah tangga tersebut. Ini juga bisa dianalogikan bahwa dalam rumah tangga, kedua pihak baik suami dan istri harus saling menghormati dan saling menghargai satu sama lainnya.
3.
Spoiler for Yang satu bergerak, yang satu diam:
Cara memakai sumpit yang benar adalah batang sumpit pertama melakukan gerakan, sementara batang sumpit kedua dalam keadaan diam. Ini bisa dianalogikan bahwa dalam hubungan suami dan istri dalam suatu rumah tangga, keduanya tidak boleh bergerak bersamaan. Jika yang satu marah, sebaiknya yang satunya diam. Jika yang satu sering keluar rumah, yang satunya sebaiknya sering diam di rumah. Akan sulit mengambil makanan jika dua sumpit yang digunakan sama-sama bergerak. Rumah tangga akan menjadi sulit jika kedua belah pihak (suami dan istri) bersama-sama mengambil inisiatif.
4.
Spoiler for Apapun rasanya, selalu diambil bersama.:
Kedua belah sumpit, dalam mengambil makanan tentunya harus bersama-sama. Tidak peduli makanan tersebut rasanya asin, pahit, manis, pedas, dan asam. Ini melambangkan, bahwa kedua pihak baik suami maupun istri harus bisa menjalani perjalanan rumah tangga bersama-sama baik dalam suka ataupun duka, senang ataupun susah, miskin ataupun kaya. Tidak bisa salah satu cuma mau sukanya saja, tapi tidak mau ikut dalam susah/duka, mau manisnya saja tapi pahitnya ogah.
5.
Spoiler for Sumpit sebaiknya terbuat dari bahan yang sama.:
Apakah pernah anda memakai sumpit dimana satunya terbuat dari logam dan satunya terbuat dari kayu? mungkin anda tetap bisa memaksakan untuk menggunakannya, namun tetap saja anda akan merasa kurang nyaman dan terganggu. Selain itu orang di sekitar anda akan memandang anda dengan agak aneh, bahkan kalau bisa dikatakan akan sedikit mencibir dan menertawakan anda. Demikianlah pula dalam hidup berumah tangga, alangkah baiknya jika sepasang suami istri memiliki banyak persamaan dan keseimbangan, mungkin dari sisi agama dan pandangan hidup, kewarganegaraan, status sosial, dan juga dari segi usia, memiliki usia yang tidak terpaut terlalu jauh. Bagaimanapun juga perbedaan-perbedaan diatas akan rawan menciptakan suatu masalah, kadang bagai api dalam sekam yang tidak tampak pada awalnya, namun akan "membakar" pada akhirnya. Mungkin ini sifatnya tidak mutlak, karena ada juga pasangan yang terpaut usia cukup jauh, atau yang berbeda agama dan etnis, namun tetap bisa hidup rukun sampai kakek nenek. Namun alangkah baiknya jika keseimbangan dibangun sejak awal kita menciptakan hubungan, agar tercipta satu kebahagiaan yang mendekati kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan.
Akhir kata, filosofi sumpit ini mengajarkan kepada kita bahwa dalam hidup berumahtangga kita harus senantiasa mencoba menciptakan keseimbangan, seperti sumpit yang bergerak selaras dan harmonis dalam mengambil makanan yang lezat, sehingga dalam kehidupan berumahtangga akan dilimpahi rejeki yang berlimpah dan penuh kebahagiaan.
Akhir kata, TS mengucapkan terimakasih bagi yang sudah mampir di thread ini, dan mengharapkan semoga sharing dari TS bisa memberi sesuatu yang positif buat agan2 disini.
Spoiler for TS tidak menolak:
0
2.8K
Kutip
24
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.1KThread•83.4KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru