Skype dan Microsoft bekerja-sama dengan National Security Agency (NSA) untuk menyerahkan konten e-mail dan video chat, menurut laporan yang dilansir oleh situs The Guardian. Belum jelas apakah semua data pengguna akan diserahkan tanpa pandang bulu ke NSA atau hanya subjek yang spesifik. Akan tetapi, bahasa pada dokumen menunjukkan NSA tidak membutuhkan izin untuk meminta konten e-mail dan video chat itu.



"Tim kerja yang kolaboratif adalah kunci sukses tambahan bagi provider lain pada sistem PRISM," demikan pernyataan pada dokumen itu. "Kesuksesan ini adalah hasil kerja sama FBI dengan Microsoft dalam beberapa bulan."

NSA dilaporkan mengakses data yang belum memiliki sandi. "Konten e-mail Hotmail, Live, dan Outlook.com tidak akan terpengaruh. Sebab, PRISM (Planning Tool for Resource Integration, Synchronization, and Management) mengumpulkan data sebelum diberikan sandi," tulis dokumen itu.

Pemerintah Amerika Serikat itu juga cukup senang dengan kualitas data dari Skype, Panggilan Skype yang telah dikumpulkan sangat jelas dan metadata terlihat lengkap.

Microsoft mengakuisisi Skype pada 2011. Akan tetapi, Skype dilaporkan telah bekerja sama dengan NSA sebelum dibeli oleh Microsoft.

Satu hal yang sangat mengganggu, dokumen menunjukkan bahwa NSA tidak memerlukan permintaan khusus untuk mendapatkan informasi dari Microsoft.


SUMBER