Politikindonesia - Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tulungagung mengamuk, Sabtu (03/08). Sebanyak enam narapidana terlibat perusakan dalam kerusuhan ini. Mereka kemudian dipindahkan ke Lapas Blitar, Kediri, Malang dan Sidoarjo.

Kepala Lapas Tulungagung Muji Widodo, menjelaskan, provokator kasus ini lagi-lagi Ibrahim alias Budheng, narapidana perkara senjata tajam yang dulu juga pernah merusak pintu sel di Pengadilan Negeri Tulungagung, beberapa waktu lalu.

"Dia memanfaatkan situasi salat tarawih. Saat beberapa orang shalat tarawih dan menjalani 2 rakaat, Budheng minum minuman keras," kata Muji, Minggu dinihari (04/08).

Menurut Muji, Budheng tidak sendirian dalam kerusuhan itu, dia mengajak juga belasan narapidana. Setelah salat tarawih hampir selesai, mereka lantas menjebol pintu blok, kemudian berbondong-bondong ke pintu portir. Namun, hanya 3 narapidana yang bisa sampai menjebol pintu portir, yakni Budheng, Aris dan Debi. Setelah pintu portir itu, masih ada dua pintu lagi sehingga ketiga narapidana itu masih jauh lagi dari kemungkinan benar-benar bisa kabur.

Saat kejadian ada lima sipir yang berjaga. Begitu mengetahui ada keributan, seorang sipir lantas meminta bantuan polisi. Tak lama kemudian, satu kompi polisi datang dibantu satu kompi tentara. Keributan pun dapat diatasi tanpa satu sipir pun terluka.

Selanjutnya, Lapas Klas II B Tulungagung dijaga ketat personel TNI dan Polisi. Belasan anggota TNI dari Kodim 0807 berjaga di depan pintu pagar luar lapas, sementara puluhan lainnya berjaga di depan gerbang utama lapas bersama anggota polisi.

"Informasinya ada miras (minuman keras) yang bisa masuk. Mereka mabuk dan membuat kerusuhan," kata seorang intel kepolisian yang ada di lokasi kejadian.

Lima orang sipir yang berusaha mengatasi kerusuhan tersebut kalah jumlah dan melarikan diri. Saat ini petugas TNI dan Polri menunggu bantuan personel untuk menangkap Budheng dan kawan-kawan.

Budheng merupakan napi kasus kepemilikan senjata tajam dan perusakan tahanan Pengadilan Negeri Tulungagung.(ar)
(zel/rin/wan)

http://www.politikindonesia.com/inde...ngagung-Ngamuk

Seram dah kalau udah mabuk miras, di markas polisipun berani