Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

royklixAvatar border
TS
royklix
Kapal Mewah di Indonesia Tenggelam,, gan... Gak ada bekasnya...
Tak Berbekas Jika Kapal Mewah Tenggelam

Minggu, 21 Juli 2013 | 05:33:19

NYARIS seminggu setelah kecelakaan kapal mewah Putri Karakataua tenggelam di Pulau Sangiang, Provinsi Banten Sabtu 13 Juli 2013 pukul 21.00 lalu, PenaOne.com menerima pesan black barry massager (BBM) dari seorang sumber yang sangat layak dipercaya. Beruntun pria yang dikenal aktif diingkungan Partai Demokrat (PD) itu menulis dengan rinci keterangan atas kecelakaan kapal tersebut. Seakan dia berada dilokasi kejadian pertolongan.

BBM dari lelaki berkacamata itu awalnya tidak menggelitik tetapi setelah tulisannya sampai pada ungkapan bahwa kecelakaan yang menewaskan dua orang itu akibat kelengahan akibat mengkonsumsi minuman keras dan pesta seks, PenaOne.com lantas menyahuti. Dia berkata, kecelakaan itu sangat aneh sebab 21 korban yang melompat saat kapal itu dihempas ombak dalam keadaan luka-luka dan shok mereka dibawa ke RS Krakatau Medika. Tetapi kemudian hanya dalam hitungan beberapa jam seluruh korban kapal tenggelam dipulangkan.
Pemulangan itu sukses karena diorganisir oleh beberapa orang yang meminta kepada petugas RS untuk memulangkan saja dan tidak perlu dirawat. Jadi, hanya dalam hitungan jam, orang yang katanya diperintahkan pembesar di negeri ini yakni Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik berhasil membuat pulang seluruh korban padahal mereka mengalami luka-luka, ujar sumber itu.

Lantas PenaOne.com mengkornfirmasi info tersebut kepada Jero Wacik yang kemudian diresponnya. Dalam pesan singkatnya menteri ESDM Jero Wacik membantah jika kapal yang tenggelam tersebut adalah miliknya. “cek dan ricek. Saya tidak punya kapal, itu info yang ngawur. Anyway terkimakasih atas pengecekannya,” kata Wacik.

Berbekal informasi dan bantahan itu, PenaOne.com lantas menelusuri kebenarannya. Menjelang pukul 16.00 WIB kami sampai di kantor Badan Search and Resque (SAR) Pelabuhan Merak, Banten menemui Kepala kantor, Sipradini Jum’at (19/7/2013). Suasana hangat disajikan lelaki kelahiran Pagaralam, Sumsel itu saat menyambut kedatangan kami. Padahal kegiatan kantornya sesaat lagi akan tutup.

Saat melirik ke tempelen nama-nama didekat pintu masuk yang ternyata itu adalah daftar yang disebutnya sebagai korban kecelakaan kapal Putri Karakataua. PenaOne.com lantas menyimpulkan bahwa informasi dari nara sumber itu mulai terlihat benar adanya.

Sipradini menyatakan, penanganan kecelakaan akibat tenggelamnya kapal mewah Putri Karakataua agak berbeda dari yang biasa mereka tangani selama ini. Kapal yang dikatakan oleh beberapa orang korban selamat dan pihak yang mengaku sebagai penyelenggara pelayaran mereka menyebut sedang melakukan diving. Namun mereka tidak menunjukkan dokumen-dokumen pelayaran kapal tersebut. Mereka juga mengaku berangkat dari pantai Marina, Ancol. Namun pihak SAR dan pelabuhan sama sekali tidak mengetahui kalau kapal tersebut lewat dari pelabuhan Merak. Itu hal yang tidak lazim, kata Sipradini.

Kalau mereka dari Marina, pasti melalui pelabuhan ini (pelabuhan Merak) dulu baru ke Pulau Sangiang. “Menurut prediksi saya mereka berlayar dari Pantai Carita makanya mereka tidak melalui pelabuhan Merak,” tutur pria berpostur kecil itu.

Sumber PenaOne.com itu menyebutkan, bahwa kapal mewah Putri Karakataua milik Menteri ESDM Jero Wacik tidak bersandar di Pantai Marina, tetapi di Pelabuhan Sunda Kelapa. Kalau di Marina kapal itu terlalu mencolok karena cukup besar ukurannya. Itu akan mengundang pertanyaan.

“Kalau di Sunda Kelapa rada tersamar karena disana kapal-kapal cukup besar,” kata sumber itu.

Dari pecahannya, kata Sipradini kapal itu diprediksi berukuran panjang sekitar 28 meter dengan lebar antara 8 sampai 9 meter. “Kapalnya memiliki banyak ruangan kok,” tambah Sipradini.

Sipradini melanjutkan, terkait daftar korban, pihak kantor SAR mengeluarkan catatan bahwa yang selamat sebanyak 21 orang. Nama, umur dan kebangsaan seperti yang tertera ditempelan itu kami minta dari para korban dan pihak yang datang mendampingi korban secara lisan saja tanpa mereka harus menunjukkan dokumen penumpang. Mereka hanya kita tanya lalu dijawab. “Mereka (kapal) tidak bisa menunjukkan dokumen pelayaran,” ujarnya.

PenaOne.com bertanya mengapa pihak SAR percaya begitu saja? yang dijawabnya dengan kalimat lugas, tugas kami kan hanya untuk penyelamatan korban.

Sipradini memang agak heran terhadap pengelola pelayaran yang mengklaim diri melakukan diving, namun terbukti tidak memahami kondisi Pulau Sangiang.

“Pulau yang terletak kurang lebih satu jam tiga puluh menit dari Pelabuhan Merak itu memang beralam sangat indah. Semakin sore kondisi lautnya akan semakin nyaman,” kata pria suami dari boru Sinaga tersebut.

Namun, masih kata Sipradini, bisa saja secara mendadak angin datang teramat kencang yang sanggup memecahkan kapal jika tidak segera berlindung ke pulau terdekat. Kami saja sering mengalami terpaan angin kencang disekitar Pulau Sangiang.

“Itu yang saya heran, masa pengelola diving tidak paham dengan kondisi alam disitu?” ujar pria beranak dua tersebut.

Saat PenaOne.com mendatangi bagian emergency RS Krakatau Medika, maka dengan kasat mata terlihat ada perbedaan jomplang terkait data korban. Dan banyak keterangan yang tidak lazim. Drastis sekali perbedaan antara data RS Krakatau Medika dengan SAR.

RS Krakatau Medika menyebutkan, bahwa bedasarkan data yang mereka miliki, RS hanya merawat 17 orang yang masuk ke unit gawat darurat (UGD) menjelang jam 01.00 sampai dengan 04.00 subuh Minggu 14 Juli 2013.

“Mereka datang dengan mengidab uka-luka sangat serius sehingga standard pelayanan medik dibagian UGD langsung menangani korban,” kata salah seorang pegawai RS dibagian pelayanan IGD, Heldi Handani saat ditemui PenaOne.com, Jum’at (19/7/2013) malam.

Korban-korban itu berdasar data RS adalah, Buang (40) laki-laki, warga negara Indonesia luka robek didahi. Namun korban menolak untuk dirawat. Demikian juga Sugihara (53) laki-laki, warga negara Jepang luka lecet dada sebelah kanan. Korban juga menolak dirawat. Setali tiga uang dengan Nurman (35) laki-laki, warga negara Indonesia yang mengalami pergeseran sendi bahu kiri tetapi minta pulang tidak mau dirawat. Tidak berbeda pula dengan Shingenobu Yamada (33) laki-laki, warga negara Jepang yang mengalami luka lecet dan memar pada tangan kiri, dia juga mencontoh yang lain untuk minta pulang.

Pemberi informasi kepada PenaOne.com memang menyebutkan bahwa ada beberapa orang yang langsung diperintahkan dari Jakarta untuk secepatnya menangani korban dan memulangkannya. Kami semakin yakni dengan terlihat didalam data bahwa Shien Duong Ho (41) laki-laki warga negara Korea yang mengalami luka lecet pada dada, tangan dan kaki tetapi malah menolak dirongen serta langsung minta pulang. Juga dengan Brantyo/Tio (17) laki-laki warga negara Indonesia yang luka lecet pada kaki kanan juga meminta pulang. Demikian pula dengan Ngesti (30) perempuan warga negara Indonesia yang terlihat ada luka lecet pada tangan dan kaki namun minta pulang.

Kondisi kapal mewah Putri Karakataua pecah berkeping-keping dan tenggelam didepan mata para korban setidaknya memberikan rasa tidak nyaman. Namun mereka sepertinya tidak perduli. Atau akibat tim dari Jakarta sehingga C. Kelvin (21) laki-laki warga negara Indonesia yang memar pada bahu juga meminta pulang. Adapun Leman (23) laki-laki warga negara Indonesia yang badannya pegal-pegal wajar minta pulang. Demikian juga dengan Warsono (58) laki-laki warga negara Indonesia korban mengalami pusing dan sakit kepala. Yang agak memprihatinkan adalah Setiyadi (20) laki-laki warga negara Indonesia, korban mengalami mual dan muntah terminum air solar tetapi dia juga langsung meminta pulang.

Kehandalan tim dari Jakarta itu juga bisa membuat Nurohim (43) laki-laki warga negara Indonesia yang mengalami lecet pada kaki, tetapi dia langsung minta pulang. Bahkan Salim (37) laki-laki warga negara Indonesia yang mengalami robek pada lutut kaki kanan juga minta pulang. Bahkan orang asing, Kimura Minoru (45) laki-laki warga negara Jepang yang mengalami luka lecet dan memar tangan kanan dan kaki serta Yabe Yu (33) laki-laki warga negara Jepang mengalami luka lecet dan bengkak pada kaki kiri tetap menolak dirongen maupun Okizono Kouta (28) laki-laki warga negara Jepang yang mengalami luka robek pada kaki sebelah kiri tetapi menolak dirawat malah langsung minta pulang. Yang terakhir adalah Tatang (43) laki-laki warga negara Indonesia, korban mengalami luka robek pada kaki kiri. Namun, korban menolak dijahit dan langsung minta pulang.

Mereka seolah seragam dalam menjawab pertanyaan pihak RS, seperti ada yang mengendalikannya. Bahkan, kepulangan korban kapal tenggelam itu terkesan sangat rapi tanpa jejak.

“Semua ada 17 orang korban kapal tenggelam. Mereka (korban) masuk ke instalasi gawat darurat (IGD) RS Krakatau Medika tanggal 14 Juli. Semuanya langsung pulang dan tidak ada yang dirawat. Yang anda maksud 4 orang lagi itu sama sekali tidak ada pada data kami,” kata Heldi Handani lagi.

Dua korban lain diluar nama 21 orang sesuai data kantor SAR Pelabuhan Merak diprediksi Sipradini karena tidak meninggalkan kapal Putri Karakataua saat kapal diterjang angin. Dari dua korban itu baru satu korban tewas yang berhasil ditemukan SAR pos Pelabuhan Merak Banten tersebut. Itupun atas peran serta masyarakat sekitar Pulau Sangiang, ujar Sipradini.

Masyarakat yang menemukan jasad korban tersangkut dipepohonan mangrove disekitar Pulau Sangiang, lalu melaporkan pada kami. “Begitu jasad ditemukan maka upaya pencaharian juga dihentikan,” ujar Sipradini.

Menurut salah satu pegawai kamar jenazah RS Krakatau Medika, Sofiyan Menyebutkan, Korban meninggal dunia yang sudah berhasil ditemukan adalah atas nama Stephanus Evan Tanurdin. Ia (alm) tercatat sebagai warga Pondok Kelapa Permai Blok BE 4/7 Duren Sawit, Jakarta Timur.

Memang masih kata sumber PenaOne.com fokus perhatian terbesar adalah mencari Evan baik dalam keadaan meninggal atau hidup. Bahkan perhatian itu datangnya lansung dari Menteri Perhubungan (Menhub) EE Mangindaan teman sejawat Jero Wacik.

Saat ditanya mengapa, lelaki yang kerap tidak menyukai sikap sombong petinggi PD itu menyatakan, karena diduga Evan adalah kerabat dari konglomerat Anthoni Salim, ujarnya.

Saat dihubungi PenaOne.com EE Mangindaan sama sekali tidak merespons pertanyaan yang dilontarkan melalui short massage system (SMS).

Satu orang korban tewas lainnya yang disebut-sebut bernama Darwis sama sekali belum ditemukan hingga saat ini. Kecelakaan kapal mewah itu tidak diumumkan kepada publik.

“Ini jelas ada perbedaan perhatian dari Menhub terhadap para korban,” kata seorang pelaut kawakan asal Sulawesi Utara ini.

Sumber itu menambahkan, bisa saja kapal mewah seukuran Putri Krakataua itu tidak melaporkan bahwa mereka hendak diving, namun pada saat kecelakaan maka seluruh dokumen terkait kapal dan pelayaran wajib diketahui oleh tim SAR dan ASDP Pelabuhan Merak.

“Ini, nama Kapten kapal dan anak buah kapal (ABK) saja tidak terdeteksi, maka wajar banyak kecurigaan,” katanya terheran-heran.

Kalau, ditelisik lebih jauh memang terlihat ada kejanggalan. Dari data yang dikeluarkan Kepala SAR pos Pelabuhan Merak Banten seluruh korban selamat kapal itu 21 orang. Semuanya dibawa ke RS Krakatau Medika.

Menurut data SAR ada empat orang yang seharusnya dilarikan ke RS Krakatau Media yakni Takasima Hirosi (51) laki-laki, warga negara Jepang, Ronni (28) laki-laki, warga negara Indonesia, Agus (32) laki-laki, warga negara Indonesia dan Setia Kurniadi (19) laki-laki, warga negara Indonesia.
Namun, di dalam data RS Krakatau Medika nama keempat orang korban itu tidak ada. RS Kratakau Medika hanya menerima 17 orang korban selamat. Kemanakah 4 orang korban kapal tenggelam itu..?

Luar biasa perbedaan nasib yang engkau terima almarhum Darwis, semoga amal ibadahmu diterima disisiNya.

Penulis: Witanto
- See more at: http://penaone.com/tak-berbekas-jika....p0GX8Ire.dpuf
0
4.2K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.