xompretAvatar border
TS
xompret
Toyota Fortuner Luthfi Atas Nama Office Boy
RMOL. Lima mobil yang diduga milik tersangka kasus suap kuota impor daging sapi Luthfi Hasan Ishaaq di kantor DPP PKS, disegel KPK. Salah satunya Toyota Fortuner B 544 RFS. Mobil ini diatasnamakan Abdullah Sani, office boy kantor DPP PKS.

Lantaran itu, KPK memanggil Abdullah Sani yang telah bekerja lima tahun di DPP PKS untuk diperiksa sebagai saksi. Bahkan, KPK telah melayangkan surat panggilan kedua untuk warga Perumahan Pejuang Jaya, Bekasi Barat itu.

Saat ditemui Rakyat Merdeka di rumahnya, kemarin, ayah Sani, Saroji menuturkan bahwa anaknya itu sudah dua kali dipanggil KPK. Panggilan itu untuk menjadi saksi mengenai kepemilikan mobil Luthfi. Panggilan pertama untuk Sani diterima Saroji pada Selasa pekan lalu.

“Tapi, alamat dalam surat panggilan itu salah,” ujarnya.

Semestinya, nomor rumah Saroji dan Sani adalah F-42, tapi surat dialamatkan ke rumah F-44. Lantaran itu, Saroji mengembalikan surat panggilan itu ke KPK.

“Surat panggilan pertama, saya kembalikan lewat pos kilat,” katanya. Pengembalian surat itu diikuti keterangan alamat yang benar.

Namun, kemarin siang, dua petugas KPK kembali mendatangi rumah tetangga Saroji. Petugas itu, mengantar surat panggilan kedua untuk Sani. Alhasil, Saroji memberi penjelasan kepada petugas itu. Isi keterangannya, meminta petugas memeriksa surat panggilan pertama yang dikembalikannya ke KPK.

“Abdullah Saroji, anak saya. Dia tinggal di sini. Soal kesalahan alamat, sebetulnya semua sudah diperbarui sejak lama,” ucap pria kelahiran 1954 ini. Dia juga mengaku telah menghuni rumah itu sejak 1990. “Aneh kalau alamatnya masih salah,” sambungnya.

Saroji tidak yakin jika Toyota Fortuner yang disita KPK di kantor DPP PKS milik anaknya. Sebab, dia tahu betul kerja anaknya di Kantor DPP PKS, berikut penghasilannya.

Menurut Saroji, saat berita penyitaan mobil di kantor DPP PKS ramai, Sani bercerita kepadanya, Fortuner bernomor B 544 RFS itu milik bosnya, bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Tapi, mobil itu atas nama Abdullah Sani, anaknya.

Tapi, lanjut Saroji, Sani mengaku tidak tahu asal-usul uang yang dipakai untuk membeli mobil tersebut. Yang pasti, anaknya merasa bangga karena dipercaya Luthfi untuk mengatasnamakan mobil tersebut.

“Dia tidak berpikir macam-macam. Dia cuma bangga karena dipercaya Pak Luthfi. Itu saja,” ucap pria asal Purwakarta, Jawa Barat ini. Sani pun, sebut Saroji, tidak pernah menggunakan mobil tersebut. Apalagi, membawa pulang mobil yang STNK-nya menggunakan namanya itu.

Menurut Saroji, pekerjaan anaknya sebagai office boy di kantor DPP PKS tampaknya dianggap baik. Sehingga, belakangan, Sani juga dipekerjakan mengurusi rumah tangga Luthfi. Karena itulah, anak ketiga Saroji ini jarang pulang.

Gara-gara kasus ini, Saroji pun menyempatkan diri mampir ke kantor DPP PKS untuk mendatangi anaknya yang jarang pulang. “Minggu lalu, sehabis kondangan, saya ke kantor DPP PKS menemui anak saya. Saya tanyakan soal mobil-mobil itu, anak saya jawab mobil itu punya Pak Luthfi,” katanya.

Saroji pun meminta anaknya bersedia datang memenuhi panggilan penyidik KPK. Dia mendorong agar Sani memberikan kesaksian yang benar. Sebab, kesaksian yang benar bakal membantu semua pihak menyelesaikan persoalan ini.

Hingga kemarin, penyidik KPK belum berhasil menyita lima mobil yang diduga milik tersangka kasus suap kuota impor daging sapi dan pencucian uang, Luthfi Hasan Ishaaq. Lima mobil itu berada di dua lokasi terpisah. Tiga mobil di pelataran parkir kantor DPP PKS. Dua lagi di bengkel sebelah kantor DPP PKS.

Gerbang kantor DPP PKS, hingga kemarin tertutup rapat. Sedikitnya 10 petugas keamanan bersiaga. Mobil yang rencananya dibawa ke kantor KPK itu adalah Mitsubishi Grandis B 7476 UE, Mazda CX9 B 3 MDF, VW Caravelle B 948 RFS, Nissan Frontier Nafara dan Toyota Fortuner B 544 RFS. Empat ban Toyota Fortuner yang ditandai label penyitaan KPK itu kempes.

Menurut pengacara Luthfi, Zainuddin Paru, upaya penyitaan itu terlampau dipaksakan. Sebab, sebut dia, penyidik tidak melihat mana mobil milik kliennya dan mana yang bukan.

“Karena itu upaya penyitaan ditentang,” tandasnya. Namun, saat dikonfirmasi mengenai kepemilikan mobil-mobil tersebut, dia tidak mau merincinya.
SUMBER

Apes atau beruntung kalo begini nasibnya ? emoticon-Ngakak
0
8.2K
126
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.