ane di sini hanya menyampaikan pandangan lain ttg kejadian di Papua yg melukai keluarga besar TNI

mungkin banyak formiler disini yg ingin upaya military operation melawan kelompok bersenjata OPM/TPM. namun kita jg perlu melihat beberapa sejarah separatisme di negara ini seperti penumpasan GAM. kita msh ingat peristiwa ini, dmn operasi ini menyisakan duka disebabkan collateral damage yg tidak diinginkan. masyarakat yg tidak terkait jg kena "libas". lalu akhirnya penyelesaian utk tragedi ini adalah negosiasi, diplomasi, dan perjanjian. coba bayangkan jika diplomasi terlebih dahulu dilakukan mungkin Republik ini tidak harus mengeluarkan sumber daya yg besar utk berperang.

saya ingin menyampaikan bahwa tidak selalunya gigi ganti gigi atau nyawa ganti nyawa. justru negara ini kliatan sgt melodramatic jika melakukan upaya operasi militer. Sun Tzu yg merupakan kiblat bagi dasar filosofi strategi militer pernah berkata "The supreme art of war is to subdue the enemy without fighting". jika Republik ini lbh memilih jalan militer, ini akan menjadi pertanyaan bagi kita semua "mengapa negara ini keras ke dalam dan lembut ke luar?" mari renungkan bersama sebagai warga negara

GOD BLESS INDONESIAN REPUBLIC