Pertama - tama, mohon maaf ya gan kalau postingan ini kurang menarik. Maklum ini pengalaman pertama ane nge - post di Kaskus.
Bahkan ane ga tau caranya naro spoiler


Profesi sebagai Pekerja Rumah Tangga memang masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat Indonesia. Padahal menurut saya, pekerjaan Pembantu Rumah Tangga sama seperti pekerjaan lainnya. Hanya cara kerja dan kisaran gaji yang membedakan. Pada saat libur lebaran kemarin pasti kita semua merasakan betapa pentingnya peranan pembantu rumah tangga. Mulai dari mencuci, memasak hingga menemani anak – anak yang ditinggal bekerja oleh orang tuanya.

Beberapa tahun yang lalu, keluarga saya pernah memiliki pembantu rumah tangga yang awalnya buta huruf dan buta warna . Waktu itu dia masih berusia 16 tahun. Namun setelah diajari (hanya) beberapa bulan, dia sudah mahir membaca, menulis, bahkan melakukan kegiatan (yang menurut saya) diluar pekerjaan pembantu rumah tangga seperti mencuci mobil, memanaskan mesin mobil sekaligus menyalakan AC mobil (supaya dingin – saking manjanya kami), berkebun hingga membuat jog mobil :.

Sayangnya, tepat satu tahun dia bekerja, orang tuanya menjemput dan dengan berat hati akhirnya kami mengizinkan dia pulang. Orang Tuanya beralasan akan menjodohkan dia dengan pemuda di kampungnya .

Karena sulitnya mendapat pekerjaan di kampung, banyak sekali warga Indonesia yang mencoba peruntungan dengan bekerja di luar negri sebagai TKI / TKW. Dan salah satu negara “idaman” mereka adalah Hongkong. Kenapa Hongkong? Selain karena gaji yang tinggi (rata – rata $HK 3500/bulan atau sekitar Rp. 4,3 juta), para majikan disana juga terkenal memperlakukan para TKI / TKW dengan baik. Mereka mendapat libur pada hari Minggu, tanggal merah dan ada pula yang mendapatkan asuransi kesehatan. Para majikan juga memberikan kebebasan bagi para TKI / TKW ini, mereka tidak terikat ingin berpenampilan seperti apa, ingin melakukan kegiatan apapun pada hari libur selama mereka bekerja dengan baik dan jujur.

Bermacam – macam cara TKW / TKI untuk mengisi hari liburnya. Ada yang jalan – jalan ke Victoria Park, berjualan nasi, menjadi sales promosi, menjadi tukang urut, kuliah hingga berorganisasi. Mereka melakukan kegiatan tersebut bukan sekedar mengisi waktu, tapi juga mencari pendapatan tambahan.

Para TKI / TKW juga menghadapi banyak permasalahan, seperti menerima gaji dibawah standar yang ditetapkan oleh pemerintah Hongkong karena agen-agen atau perusahaan dari Indonesia yang menyalurkan. Modusnya, para TKW harus menyetor gaji mereka ke agennya selama tujuh bulan untuk mengganti biaya yang dikeluarkan . Lalu setelah tujuh bulan para agen menghubungi majikan mereka dan membujuk untuk mengganti tenaga kerja yang baru. Hingga para TKW itu harus mulai dari nol dan harus membayar ke agennya lagi . Atau dengan modus para TKI / TKW dipaksa untuk menandatangani kontrak kerja di luar kontrak resmi yang jelas – jelas dilarang oleh pemerintah Hongkong. Sungguh ini adalah pembodohan dan termasuk kejahatan yang dilakukan oleh saudara se-bangsanya sendiri .

Permasalah lain seperti kelengkapan dokumentasi dan pelecehan seksual juga menghantui mereka.

Mari kita buka mata dan hati nurani, dan jangan semena - mena terhadap Pekerja Rumah Tangga (PRT) kita.

Hidup para Pekerja Rumah Tangga Indonesia !!