HauwLamAvatar border
TS
HauwLam
[Muslim] Keutamaan Para Shahabat radhiyallahu anhum
Umat muslim wajib berpegang teguh kepada Al-Quran dan As-Sunnah yang shahih berdasarkan pemahaman para Shahabat. Mengapa harus para Shahabat? Karena para Shahabat, yaitu orang-orang yang hidup pada zaman Nabi dan berguru langsung pada Nabi adalah generasi terbaik dari umat ini. Mereka telah mendapat pujian langsung dari Allah dan Rasul-Nya sebagai sebaik-baik manusia. Mereka adalah orang-orang yang paling paham agama dan paling baik amalannya sehingga kepada merekalah kita harus merujuk.

Beberapa Dalil dari Al-Quran :

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surah At-Taubah ayat 100 :

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar”.

Ayat ini sangat tegas menunjukkan wajibnya mengikuti jalan para Shahabat dan bahwa orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik akan mendapatkan keridhaan dan mendapat pahala surga. Maka ini menunjukkan bahwa orang yang tidak mengikuti mereka akan mendapat siksaan dan tidak akan mendapatkan keridhaan.

Dan Allah menjadikan keimanan para Shahabat sebagai simbol kebenaran dan petunjuk, di dalam firman-Nya Allah menegaskan :

“Maka jika mereka beriman seperti apa yang kalian telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapatkan petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kalian). Maka Allah akan memelihara kalian dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-Baqarah : 137)

Berkata Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta'ala menafsirkan ayat ini dalam tafsir beliau : “(Maka jika mereka beriman) yaitu orang-orang kafir dari Ahlul Kitab dan selain mereka (seperti apa yang kalian telah beriman kepadanya) wahai kaum mukminin dengan keimanan kepada seluruh kitab Allah dan Rasul-Nya tanpa membedakan seorangpun dari mereka (sungguh mereka telah mendapat petunjuk) yakni mereka telah tepat di atas kebenaran dan mendapatkan petunjuk kepadanya”.

Bahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala mengancam orang-orang yang menyelisihi jalan para Shahabat dalam firman-Nya :

“Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia larut dalam kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS. An-Nisa' : 115).

Al Imam Ibnu Abi Jamrah Al Andalusi Rahimahullahu Ta'ala berkata: “Para ulama telah menjelaskan tentang makna firman Allah (di atas): ‘Sesungguhnya yang dimaksud dengan orang-orang mukmin di sini adalah para Shahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan generasi pertama dari umat ini, karena mereka merupakan orang-orang yang menyambut syariat ini dengan jiwa yang bersih. Mereka telah menanyakan segala apa yang tidak dipahami (darinya) dengan sebaik-baik pertanyaan, dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pun telah menjawabnya dengan jawaban terbaik. Beliau terangkan dengan keterangan yang sempurna. Dan mereka pun mendengarkan (jawaban dan keterangan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tersebut), memahaminya, mengamalkannya dengan sebaik-baiknya, menghafalkannya, dan menyampaikannya dengan penuh kejujuran. Mereka benar-benar mempunyai keutamaan yang agung atas kita. Yang mana melalui merekalah hubungan kita bisa tersambungkan dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.’” (Al Marqat fii Nahjissalaf Sabilun Najah hal. 36-37)

Berkata Ibnul Qoyyim Rahimahullahu Ta'ala : “Sisi pendalilan dari ayat ini : bahwa ayat ini menjadikan penyelisihan jalan kaum Mukminin sebagai sebab larutnya di jalan kesesatan dan masuknya ke dalam Jahannam, sebagaimana (ayat ini) juga menunjukkan bahwa mengikuti jalan Ar-Rasul shallallahu ‘alaihi wa 'ala alihi wa sallam merupakan bagian dari pokok Islam yang agung yang memberikan konsekuensi harus dan wajibnya menempuh jalan kaum Mukminin. Adapun jalan kaum Mukminin adalah perkataan dan perbuatan para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum, ini ditunjukkan oleh firman-Nya Ta’ala :
“Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman”. (QS. Al Baqarah : 285).
Dan kaum Mukminin waktu itu adalah para Shahabat”. Demikian perkataan Ibnul Qoyyim dinukil dengan perantaraan kitab Bashoir Dzawi Asy-Syaraf Bimarwiyat Manhaj As-Salaf.


sudah di-approved momod hateisworthless di link
http://www.kaskus.co.id/showthread.p...#post720224952
Quote:
tata604
tata604 memberi reputasi
1
9.7K
110
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
SpiritualKASKUS Official
6.2KThread2.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.