Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rienvileAvatar border
TS
rienvile
Video : Wisata Seks Filipina
DUTA BESAR Amerika Serikat terpaksa tarik omongan dan minta maaf karena pernyataannya yang mengungkapkan bahwa 40 persen turis laki-laki AS yang bekunjung ke Filipina melakukan wisata seks.

Itu kata pejabat Filipina hari Sabtu kemarin, seperti diberitakan luas berbagai koran dunia.
Rupanya Filipina tersinggung dengan berita yang bisa diasosiasikan Filipina sebagai penyedia wisata seks.
Dubes AS Harry Thomas telah mengirim pesan minta maaf itu lewat pesan di telepon tangan kepada Menlu Filipina Albert del Rosario, yang sedang berkunjung ke Vietnam, ujar jubir Kemlu Filipina Raul Hernandez.

Ternyata hanya orang Kemlu saja yang sewot atas pernyataan Pak Dubes ini, sementara itu pihak kementerian pariwisata sendiri diam-diam saja.
Pak Dubes dinilai ngomong tanpa dasar dan tidak didukung data, dan menjelekkan citra pariwisata Filipina.
Pernyataan itu keluar dalam sebuah diskusi mengenai penyelundupan manusia 22 September lalu. Setelah acara Pak Dubes ketika dicegat wartawan menjelaskan juga bahwa dia juga tidak senang akan tingkah turis AS ke Filipina yang hanya suka wisata seks saja, dan menyatakan bahwa 40 persen turis laki-laki ke Filipina untuk tujuan itu.
Sebetulnya Pak Dubes mengkritisi turis AS sendiri, tapi Filipina menganggap pernyataan itu seolah-olah semua turis yang masuk ke negeri Aquino itu mau ‘main seks.’

Filipina kini sedang kerja keras yang menghapus citranya sebagai negara tujuan wisata seks yang terkenal di tahun 1980an.

Sebagai bekas koloni AS, Filipina menyediakan tanah untuk AS membangun pangkalan militer bagi AS. Dari kehadiran pangkalan ini, industri seks memang marak di negeri itu, khususnya di daerah-daerah sekitar pangkalan. Pasarnya adalah para serdadu AS itu.

Tapi di permulaan 1990an pangkalan itu ditutup.
Berdasarkan penulusuran lanjut, ternyata Pak Dubes menggunakan data dari pihak Filipina sendiri, yaitu dari Kementerian Kehakiman.
Kementerian Kehakiman sendiri menilai tak pantas seorang Dubes mengeluarkan pernyataan semacam itu, karena bisa memberikan gambaran Filipina sebagai “country of sex workers.”

Cek Videonya dilink ini gan
gw ga bisa bisa nih masukin ke sini, aneh sih
0
9.4K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.