TS
whend82
Sub Irrigated Planter (SIP), Tanpa "disiram", Hemat Air, Hemat Waktu
Pengairan
Salah satu komponen vital dalam bercocok tanam adalah pengairan/irigasi. Kebutuhan air yang mencukupi serta konstan, akan sangat menentukan kualitas tanaman.
Metode Konvensional
Sistem pengairan yang umum dilakukan adalah dengan menyiram tanaman dari atas tanah. Penyiraman dilakukan mulai dengan menggunakan gayung, embrat/gembor, selang sampai dengan irigasi tetes dan penggunaan timer.
Proses penyiraman harus dilakukan secara rutin. Keteledoran dalam menyiram akan berakibat kelayuan bahkan kematian tanaman.
Kendala dalam menyiram
Proses penyiraman permukaan tanah, mulai dirasa kurang efektif antara lain:
1. Air yang terbuang karena air yang masuk dari permukaan tanah hanya terserap dan tersimpan sebagian, sedangkan sisanya keluar dari lubang pembuangan (drain hole) di pot/polibag atau terus menyerap ke dalam tanah. selain itu air juga tak terserap oleh tanaman karena penguapan.
2. Penyiraman biasanya mencakup seluruh area tanah, walaupun yang digunakan tanaman hanya sebagian. Selain boros air juga kita menyiram gulma.
3. Penyiraman cukup menyita waktu karena sebaiknya dilakukan beberapa kali sehari. Oleh karena itu banyak orang yang kapok mengurus tanaman karena mudah layu. Mungkin bukan karena orangnya kurang rajin, namun kesibukan sehari-hari sudah sangat menghabiskan waktu, apalagi orang kota yang bekerja sebagai pegawai. Bisa juga ketika orang tersebut harus mudaik atau tugas ke luar kota sehingga tanamannya terlantar. Namun ada pula yang berinvestasi pada timer dan pompa air untuk mengatasi hal ini.
Sub Irrigated Planter (SIP)
Sub Irrigated Planter (Gimana nerjemahin ke Indo yah? )berusaha menjadi solusi untuk kendala-kendala di atas.
Pertama saya mendapat informasi tentang SIP adalah dari thread Cabe
Setidaknya sudah ada tiga orang mencoba membuatnya (pic bisa diliat di pej wan tret cabe) dan sepertinya cukup SIP
SIP adalah penyederhanaan teknik hidroponik yang menggunakan sumbu penyerap air dari bawah ke akar tanaman dengan prinsip kapiler. Gambaran mudahnya sama seperti lampu teplok, obor atau kompor minyak tanah yang menyimpan minyak bakar di bawah sumbu.(tret hidroponik)
SIP komersil yang cukup terkenal adalah Earthbox ([url]www.earthbox.com[/url]), namun mungkin bagi kocek kebanyakan warga Indonesia harganya terlalu mahal . Orang luar pun banyak yang membuat sendiri wadah serupa dengan memahami konsep mekanisme dari SIP.
Keunggulan SIP
Keunggulan SIP antara lain:
- Hemat Air
Air yang terbuang dan menguap dapat diminimalisir. Bahkan diklaim lebih hemat 50%-80% dari metode konvensional.
- Hemat Waktu
Karena air disimpan dalam jumlah banyak di bagian bawah Planter, pengisian tidak perlu dilakukan tiap hari.
- Mengurangi Gulma
Penggunaan mulsa plastik dapat mengurangi gulma sampai 100%.
- Hemat tempat, modular dan portabel
Sebagaimana menanam dalam pot, SIP tidak memerlukan lahan yang luas, bisa ditambahkan secara bertahap kemudian mudah dipindah-pindah.
- Memungkinkan sistem pengairan yang scalable
Pada site Global Bucket terdapat video yang memungkinkan pengisian air ke banyak SIP secara sekaligus. Semakin besar penyimpanan air pusat, pengisian menggunakan pompa air dapat dilakukan hanya beberapa bulan sekali. Tentu lebih hemat dibandingkan sistem irigasi tetes yang kebanyakan menggunakan pompa sirkulasi setiap hari.
Model-model SIP
SIP tidak melulu harus mencontoh step by step yang disajikan di internet. Banyak model yang dapat dibuat sesuai bahan yang ada di sekitar selama prinsip penyerapan secara kapiler terpenuhi. Berikut ini beberapa model-model SIP yang saya temukan dalam beberapa hari search di inet:
1. Daur ulang Botol Minum Plastik
step by step: http://www.flickr.com/photos/greensc...er/2519983658/
Murah dan Hijau (daur ulang)
Cocok buat menanam yang kecil-kecil. Juga cukup mendidik terutama untuk anak-anak karena pertumbuhan akar serta proses berkurangnya air dapat terlihat secara transparan.
2. Ember
step by step: http://www.globalbuckets.org/
atau bisa dilihat tutorial om Yudi di post bawah
Desain standard terbuat dari 2 ember. Satu untuk penyimpan air dan lubang pembuangan/kelebihan air, satu lagi untuk media tanam.
Namun ada konsep lain yang memungkinkan untuk menggunakan hanya satu ember untuk penghematan.
3. Kontainer
saus: http://earthtainer.tomatofest.com/
Tanpa alas plastik tambahan untuk media tanam
saus: http://www.insideurbangreen.org/2011...s-is-more.html
Reservoir serta pori aerasi digantikan dengan mendaur ulang botol atau jerigen plastik atau wadah plastik lainnya. Dapat pula diterapkan untuk model ember.
Resep Media Tanam
Media yang antara lain:
- mampu menyerap dan menyimpan air
- porus
- tidak mudah memadat
- subur
JANGAN/kurangi penggunaan tanah yang mengandung tanah liat karena nanti akan menjadi keras dan mengurangi kemampuan menyerap air. Misalnya yang tidak dianjurkan digunakan adalah:
- Tanah Merah/Sub soil
Resep Metan Impor
Di luar negeri banyak disebutkan potting mix merupakan campuran dari antara lain:
- Perlite
- Vermiculite
- Peat Moss
- Sphagnum Moss
Resep Metan Lokal
Untuk lokal Indonesia dan teman-teman di sini sudah nyoba, bisa merupakan campuran dari:
- tanah humus/top soil
- kompos
- sekam bakar
- sekam lapuk
- cocopeat
- pasir malang
Yang sudah dicoba oleh florians:
1. Tanah humus + sekam bakar + pukan + humus + pasir malang (by L0eb)
2. Tanah+Kompos = 1:1 (by curavee) - tret kompos n MOL
3. Media Tanam jadi, 10-15rb di toko kembang (by yudihariyanto)
Bagi yang sudah nyoba harap dishare fotonya yah
Untuk lebih lanjut tentang informasi dan pembuatan SIP bisa disimak di post selanjutnya
kalo suka isi tret harap di kasi rating tretnya yah
Salah satu komponen vital dalam bercocok tanam adalah pengairan/irigasi. Kebutuhan air yang mencukupi serta konstan, akan sangat menentukan kualitas tanaman.
Metode Konvensional
Sistem pengairan yang umum dilakukan adalah dengan menyiram tanaman dari atas tanah. Penyiraman dilakukan mulai dengan menggunakan gayung, embrat/gembor, selang sampai dengan irigasi tetes dan penggunaan timer.
Proses penyiraman harus dilakukan secara rutin. Keteledoran dalam menyiram akan berakibat kelayuan bahkan kematian tanaman.
Kendala dalam menyiram
Proses penyiraman permukaan tanah, mulai dirasa kurang efektif antara lain:
1. Air yang terbuang karena air yang masuk dari permukaan tanah hanya terserap dan tersimpan sebagian, sedangkan sisanya keluar dari lubang pembuangan (drain hole) di pot/polibag atau terus menyerap ke dalam tanah. selain itu air juga tak terserap oleh tanaman karena penguapan.
2. Penyiraman biasanya mencakup seluruh area tanah, walaupun yang digunakan tanaman hanya sebagian. Selain boros air juga kita menyiram gulma.
3. Penyiraman cukup menyita waktu karena sebaiknya dilakukan beberapa kali sehari. Oleh karena itu banyak orang yang kapok mengurus tanaman karena mudah layu. Mungkin bukan karena orangnya kurang rajin, namun kesibukan sehari-hari sudah sangat menghabiskan waktu, apalagi orang kota yang bekerja sebagai pegawai. Bisa juga ketika orang tersebut harus mudaik atau tugas ke luar kota sehingga tanamannya terlantar. Namun ada pula yang berinvestasi pada timer dan pompa air untuk mengatasi hal ini.
Sub Irrigated Planter (SIP)
Quote:
Sub Irrigated Planter (Gimana nerjemahin ke Indo yah? )berusaha menjadi solusi untuk kendala-kendala di atas.
Pertama saya mendapat informasi tentang SIP adalah dari thread Cabe
Setidaknya sudah ada tiga orang mencoba membuatnya (pic bisa diliat di pej wan tret cabe) dan sepertinya cukup SIP
SIP adalah penyederhanaan teknik hidroponik yang menggunakan sumbu penyerap air dari bawah ke akar tanaman dengan prinsip kapiler. Gambaran mudahnya sama seperti lampu teplok, obor atau kompor minyak tanah yang menyimpan minyak bakar di bawah sumbu.(tret hidroponik)
SIP komersil yang cukup terkenal adalah Earthbox ([url]www.earthbox.com[/url]), namun mungkin bagi kocek kebanyakan warga Indonesia harganya terlalu mahal . Orang luar pun banyak yang membuat sendiri wadah serupa dengan memahami konsep mekanisme dari SIP.
Keunggulan SIP
Keunggulan SIP antara lain:
- Hemat Air
Air yang terbuang dan menguap dapat diminimalisir. Bahkan diklaim lebih hemat 50%-80% dari metode konvensional.
- Hemat Waktu
Karena air disimpan dalam jumlah banyak di bagian bawah Planter, pengisian tidak perlu dilakukan tiap hari.
- Mengurangi Gulma
Penggunaan mulsa plastik dapat mengurangi gulma sampai 100%.
- Hemat tempat, modular dan portabel
Sebagaimana menanam dalam pot, SIP tidak memerlukan lahan yang luas, bisa ditambahkan secara bertahap kemudian mudah dipindah-pindah.
- Memungkinkan sistem pengairan yang scalable
Pada site Global Bucket terdapat video yang memungkinkan pengisian air ke banyak SIP secara sekaligus. Semakin besar penyimpanan air pusat, pengisian menggunakan pompa air dapat dilakukan hanya beberapa bulan sekali. Tentu lebih hemat dibandingkan sistem irigasi tetes yang kebanyakan menggunakan pompa sirkulasi setiap hari.
Model-model SIP
SIP tidak melulu harus mencontoh step by step yang disajikan di internet. Banyak model yang dapat dibuat sesuai bahan yang ada di sekitar selama prinsip penyerapan secara kapiler terpenuhi. Berikut ini beberapa model-model SIP yang saya temukan dalam beberapa hari search di inet:
1. Daur ulang Botol Minum Plastik
Spoiler for botol:
step by step: http://www.flickr.com/photos/greensc...er/2519983658/
Murah dan Hijau (daur ulang)
Cocok buat menanam yang kecil-kecil. Juga cukup mendidik terutama untuk anak-anak karena pertumbuhan akar serta proses berkurangnya air dapat terlihat secara transparan.
2. Ember
Spoiler for ember:
step by step: http://www.globalbuckets.org/
atau bisa dilihat tutorial om Yudi di post bawah
Desain standard terbuat dari 2 ember. Satu untuk penyimpan air dan lubang pembuangan/kelebihan air, satu lagi untuk media tanam.
Namun ada konsep lain yang memungkinkan untuk menggunakan hanya satu ember untuk penghematan.
Quote:
3. Kontainer
Spoiler for kontainer:
saus: http://earthtainer.tomatofest.com/
Tanpa alas plastik tambahan untuk media tanam
Spoiler for reservoir botol/jerigen:
saus: http://www.insideurbangreen.org/2011...s-is-more.html
Reservoir serta pori aerasi digantikan dengan mendaur ulang botol atau jerigen plastik atau wadah plastik lainnya. Dapat pula diterapkan untuk model ember.
Resep Media Tanam
Media yang antara lain:
- mampu menyerap dan menyimpan air
- porus
- tidak mudah memadat
- subur
JANGAN/kurangi penggunaan tanah yang mengandung tanah liat karena nanti akan menjadi keras dan mengurangi kemampuan menyerap air. Misalnya yang tidak dianjurkan digunakan adalah:
- Tanah Merah/Sub soil
Resep Metan Impor
Di luar negeri banyak disebutkan potting mix merupakan campuran dari antara lain:
- Perlite
- Vermiculite
- Peat Moss
- Sphagnum Moss
Resep Metan Lokal
Untuk lokal Indonesia dan teman-teman di sini sudah nyoba, bisa merupakan campuran dari:
- tanah humus/top soil
- kompos
- sekam bakar
- sekam lapuk
- cocopeat
- pasir malang
Yang sudah dicoba oleh florians:
1. Tanah humus + sekam bakar + pukan + humus + pasir malang (by L0eb)
2. Tanah+Kompos = 1:1 (by curavee) - tret kompos n MOL
3. Media Tanam jadi, 10-15rb di toko kembang (by yudihariyanto)
Bagi yang sudah nyoba harap dishare fotonya yah
Untuk lebih lanjut tentang informasi dan pembuatan SIP bisa disimak di post selanjutnya
kalo suka isi tret harap di kasi rating tretnya yah
tata604 memberi reputasi
1
153.4K
714
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Tanaman
3.9KThread•2.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya