Kembali bercengkrama dengan sabar Walau dengan tawa sinis berkobar kobar Kumaki segala realitas asalkan wajahmu adalah bahan bakar Sudah segalanya adalah bias dalam nalar Itupun mereka akan membantah jikalau itu hanya satu kepingan datar Sudah...Duduklah di pojokan sana!!!!! Telan bulat bulat pers
karya-karyanya keren gan :) kosakata sama diksi nya mantab abis :shakehand Makasih banyak gan :) :shakehand
Mari.... Manjakan mataku yg menolak untuk menari dalam sepi ....kini...disini... Tawa itu tulus...aku menitipkan cinta dalam ritmenya yg manis Untuk menutup pintu pintu yang kita bangun diatas kekhilafan Ini cuma siklus Aku pun tak paham, dimana muara ia membawa asa Mengikuti lekuk sungai menyapa b
Wahai kidung senja yg mendekap malam Kuukir mawar hitam menerabas dimensimu yang kelam Rinai cahaya perlahan pudar dalam temaram Walau hanya menggantung dalam kenyataan Ia menari dalam angan lalu kusandingkan dengan penyangkalan Tak pelak lagi..... Engkau sang menawan...menjebak jiwaku tertawan
Diluar sana, kebersahajaan adalah buah manis sisi terdalam kebijaksanaan manusia Klaim sepihak yg terlahir dari perenungan spiritual meledak ledak Sesuatu yg menggapai gapai namun rumit berbicara dg realitas Jiwa manusia adalah keunikan paradox Terus bertanya tanya dan terpuaskan dalam persinggahan
Maaf kan diriku wahai dentang waktu yg kurudapaksa Aku hanya melampiaskan sisi gelap untuk kupahami sendiri Jika ada hentakan kasar yg lupa kuperlmbut dengan birahi luguku Jangan menghakimiku imponten karna roman picisanku tak menelurkan apa apa Aku tak berbicara tentang gelombang otak yg kutafsirk
seketika ku tumpahkan semua,kuukir diatas sbuah warna warni cerah seketika semua terhapus dalam sebuah warna pekat,gelap,kelam sesungging senyuman kecut kupersembahkan pada realita bukan....ini bukan keluhan..bukan pula ratapan...hanya kejengahan yg sedikit mbuat jemari tak berdaya.. puing jadila...
#event_1_tahun_fardhan Judul : fardhan Karya : saya Om tak tau raut wajahmu nak Namun menyebut namamu aku membelai aura seorang anak Anak yang juga kumiliki sebagai dentang lonceng kecil sebagai penerusku kelak FARDAN.... Taukah kamu nak? Kebanggaan orang tuamu kurasakan di gelak tawa anakku yan
Tenggelamkan aku disini,di pelupuk matamu yg bening bagai langit fajar Di mega mega mendung yg tawarkan keteduhan dekapmu kupanggil hujan membasuh dahaga meraga mayapada Biar malam berbisik lirih diantara riuh angin yg membelai....kau dan aku...hanya kau, aku dan malam
Diksi ku mungkin tiada berbunga Karna aku tak tau bahasa yang lebih lembut daripada syair Syair yg menari bersama kecupan sabetan pedang berbisik pada waktu berdentang Keras bagai bekuan es berdenting Paksa aku memetik bunga Dan akan kubabat keindahan ditengah taman Ajak aku berbicara tentang mal